kerangka pemikiran paradigma PTK
DAFTAR ISI
بسم الله الرّحمن الرّحيم
Sekapur sirih
ASSALAMUALAIKUM.wr.wb.
. . .
Alhmdulillah
segala puji hanya miik allah.swt.yang telah memberikan kepada kita
semua,bermacam-macam kenikmatan ,baik kenikmatan rohaniyah dan jasadiyah dan
yang terpenting adalah kenikmatan iman dan islam.
Semoga
allah.swt.senantiasa memberikan hidayah-NYA kepada kita semua.
Sholawat
dan salam semoga tercurah kepada rosulullah .saw.atas jasa beliau dengan izin
allah.swt.telah mengubah peradaban yang jahil menuju ke peradaban yang maju
disegala bidangnya.
Pendidikan
merupakan ujung tombak dan juga barometer bagi agama islam dan juga seluruh
lapisan masyarakat di dunia ini ,dengan pendidikan masyarakat akan lebih
bermartabat di masayarakat lain dan bahkan dunia. Karena memang itu adalah
janji dan serifikat dari allah .swt. untuk kita manusia,seperti dalam
firmannya;يَرفَعِ اللهُ
الّذينَ امنوا منكُم والّذين اُوتُوا العِلمَ درَجَـتٍ
“allah akan mengangkat (derajat)orang-orang yang beriman di antara
kalian dan orang-orang yang diberi ilmu beberap derajat”
Dalam
makalah ini kami akan membawakan makalah yang berjudul kerangka pemikiran
atau paradigma PTK hipotesis tindakan.
Semoga
apa yang disampaikan dalam makalah ini ,bermanfaat untuk kita semua,dan kita
semua selalu mendapatkan hidayah dari allah.swt. Amin . . . .
Hormat kami
penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Berdasarkan hal
tersebut, dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan pada generasi yang
tinggi maka setiap upaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan perlu dilakukan
melalui penelitian. Penelitian dapat diartikan sebagai cara ilmiah untuk
mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Supaya penelitian dapat
menghasilkan informasi yang akurat, maka perlu menggunakan metode penelitian yang
tepat. Metode penelitian secara umum dapat diklasifikasikan menjadi tiga yaitu
metode.
Salah satu
penelitian yang menggunakan metode kuantitaif yaitu Penelitian Tindakan Kelas (
PTK). Di bidang pendidikan, khususnya kegiatan pembelajaran, PTK berkembang
sebagai suatu penelitian terapan. PTK sangat bermanfaat bagi guru untuk
meningkatkan mutu proses dan hasil pembelajaran dikelas. Jadi dapat diartikan
PTK merupakan suatu penelitian yang mengangkat masalah-masalah actual yang
dihadapi oleh guru di lapangan. Dengan melaksanakan PTK, guru memiliki peran
ganda, yaitu sebagai paktisi dan peneliti. Berdasarkan uraian singkat diatas,
maka dalam makalah ini akan membahas tentang kerangka berpikir / paradigma
dalam Penelitian Tindakan Kelas dan Hipotesis Tindakan dalam Penelitian
Tindakan Kelas.
2. Rumusan Masalah
1. Apa yang
dimaksud dengan Kajian Teori Dan Pustaka?
2. Apa yang
dimaksud dengan Kerangka Berfikir?
3. Apa yang
dimaksud dengan Hipotesi Tindakan?
3. Tujuan
1. Agar mahasiswa
mampu memahami tentang Kajian Teori Dan Pustaka
2. Agar mahasiswa
mampu memahami tentang Kerangka Berfikir
3. Agar mahasiswa
mampu memahami tentang Hipotesi
Tindakan.
BAB II
PEMBAHASAN
LANDASAN TEORI / KAJIAN PUSTAKA DALAM PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK)
A. Kajian Teori dan Pustaka
1. Pengertian dan Fungsi kajian teori dan pustaka
Teori –teori
yang relevan yang dapat digunakan untuk menjelasakan tentang variabel yang akan
diteliti saebagai dasar untuk memberi jawaban sementara terhadap rumusan
masalah yang diajukan (hipotesis) serta penyusunan instrumen penelitian. Kajian
teori sangat penting untuk membangun kerangka berpikir atau konsep yang akan
digunakan dalam penelitian. Kajian teori dapat berupa kuitpan teori, berbagai
definisi dari variabel, dan temuan penelitian sebelumnya.
Kajian pustaka
merupakan kerangka acuhan yang disusun berdasarkan kajian berbagai aspek , baik
secra teoretis maupun empiris yang mnumbuhkan gagasan dan mendasari usulan
penelitian tindakan kelas. Dasar –dasar usulan penelitian tindakan kelas
tersebut dapat berasal dari temuan dan hasil penelitian terdahulu yany terkait
dan mendukung pilihan tindakan kelas. Ary (1983) mengatakan bahwa sangat
penting penelitian terdahulu yang cocok dengan bidang yang diteliti sebagai
dasar pendukung pilihan.[1]
Dalam
pembahasan kajian pustaka perlu diungkapkan kerangka acuhan komperensif
mengenai konsep , prinsip, atau teori yang digunakan sebagai landasan dalam
memecahkan masalah yang dihadapi. Uraian dalam kajian pustaka diharapkan
menjadi landasan teoritis mengapa masalah yang dihadapkan dalam penelitian
tindakan kelas perlu dipecahkan dengan strategi yang dipilih. Kajian teoritis
mengenai prosedur yang akan dipakai dalam
pengembangan juga dikemukakan.
Kajian pustaka
dipaparkan dengan maksud untuk memberikan gambaran tentang kaitan upaya
pengembangan dengan upaya- upaya lain
yang mungkin sudah pernah dilakukan para ahli untuk mendekati permasalahan yang
sama atau relatif sama. Dengan demikian pengembangan yang dilakukan memiliki
landasan empiris yang kuat.
Dalam
penelitian tindakan kelas kajian pustaka dan kerangka teori memiliki beberapa
fungsi. Seperti yang dikemukakan Zubaidah (2007) bahwa funsi kajian pustaka
meliputi :
1. Mengetahui
sejarah masalah penelitian
2. Membantu
memilih prosedur
3. Memahami latar
belakang teoritis masalah penelitian
4. Mengetahui
manfaat penelitian sebelumnya
5. Menghindari
duplikasi, dan
2. Cara mendeskripsikan kajian teori dan pustaka
Pada bagian ini
peneliti harus menguarikan dengan jelas kajian teori ynag menumbuhkan gagasan
dan mendasari usulan rancanfan penelitian tindikan kelas.kemukan juga teori ,
temuan dan penelitian lain yang relevan dan mendukung pilihan tindakan kelas
tersebut. Setelah menjadi laporan penelitian akan menjadi bab tersendiri yang
lazimnya, pada bagian akhir dapat dikemukan hipotesis tindakan yang
menggambarkan indikator keberhasilan tindakan yang diharapkan. Bagian kajian
pustaka ini nantinya dinamakan Bab II Kajian Pustaka.[3]
Kajian teori
ini digunakan untuk hal- hal penting diantaranya:
a. Menjawab
permasalahan PTK secara teorits
b. Menemukan
varibel penyebab masalah PTK.
c. Mengoperasikan
variabel penelitian.
d. Menemukan
metode yang paling tepat untuk menjawab permasalahan.
Hal- hal yang
perlu diperhatiakn dalam kajian teori tersebut adalah sebagai berikut :
a. Relevansi buku
dengan judul penelitaian.
b. Kekinian (up
to date) buku hendaknya dicari yang terbaru
c. Buku atau hasil
penelitian itu dapat memberikan arahan pada mengidentifikasi variabel
penelitiaan dan operasionalisasinya.
Didalam kajian
pustaka berisi tentang :
1. Hakikat tentang
peningkatan mutu pembelajaran (Variabel
Harapan)
2. Hakikat tentang
model pembelajaran (Variabel Tindakan)
3. Bentuk atau
langkah-langkah model pembelajaran
4. Indikator
tentang harapan variabel
5. Kaitan antar
model pembelajaran dengan peningkatan
mutu pembelajaran (Variabel Harapan)
Dalam menyusun
kajian pustaka perlu berusaha untuk
Mengumpulkan
sumber sebanyak-banyaknya. Sumber tersebut harus relevan dengan masalah yang
diangkat dalam penelitian. Kajian pustaka dapt digunkan dengan dua pola yaitu,
deduktif dan induktif. Dengan deduktif kita mulai dari proposisi yang berlaku
secra umum untuk memberlakukannya pada kedaan khusus, serta berlaku sebaliknya
untuk induktif.
Langkah
–langkah yang dilakukan dalam penyusunan kajian pustaka antara lain :
1. Siapkan butir
–butir yang diperlukan dalam mencatat informasi dari pustaka
2. Siapkan
sistematika pengumpulan informasi, dan
3. Mencari
informasi sebanyak-banyaknya dari bahan kepustakaan maupun internet.
Supaya peneliti
lebih mudah dalam penyusunan kajian pustaka perlu memperhatikan hal-hal
berikut:
1. Gunakan masalah
–masalah sebagai fokus
2. Buatlah
renacana urutan pencarian dan penulisan
3. Menekankan
keterkaitan pustaka dengan masalah penelitian. Zubaidah (2007)
B. Kerangka Berfikir
1. Pengertian dan
Fungsi Kerangka Berfikir
Kerangka berpikir atau kerangka pemikiran yang
baik akan menjelaskan secara teoritis pertautan antarvariabel yang akan
diteliti. Pertautan antarvariabel tersebut selanjutnya dirumuskan ke dalam
bentuk paradigma penelitian. oleh karena itu, pada setiap penyusunan paradigma
penelitian harus didasarkan pada kerangka berpikir.
Kerangka berpikir adalah alur berpikir yang
disusun secara singkat untuk menjelaskan bagaimana sebuah penelitian tindakan
kelas dilakukan dari awal , proses pelaksanaan, hingga akhir. Kerangka berpikir
dapat disusun dalam bentuk kalimat-kalimat atau digambarkan sebagai sebuah
diagram.[4]
Seorang
peneliti harus menguasai teori-teori ilmiah sebagai dasar bagi argumentasi
dalam menyusun kerangka pemikiran yang membuahkan hipotesis. Kerangka pemikiran
ini merupakan penjelasan sementara terhadap gejala-gejala yang menjadi objek
permasalahan (Suriasumantri, 1986). Kriteria pertama agar suatu kerangka
pemikiran bisa meyakinkan sesama ilmuwan adalah alur-alur pikiran yang logis
dalam membangun suatu kerangka berpikir yang membuahkan kesimpulan yang berupa
hipotesis.
Kerangka
berpikir merupakan sintesis tentang hubungan antarvariabel yang disusun dari
berbagai teori yang telah dideskripsikan. Berdasarkan teori-teori yang telah
dideskripsikan itu selanjutnya dianalisis secara kritis dan sistematis sehingga
menghasilkan sintesis tentang hubungan antarvariabel yang diteliti. Sintesis
tentang hubungan antarvariabel tersebut selanjutnya digunakan untuk merumuskan
hipotesis.
Fungsi Kerangka
Pikiran adalah Membantu dan mendorong peneliti memusatkan usaha penelitiannya
untuk memahami hubungan antar variabel tertentu yang telah dipilihnya.[5]
Mempermudah
peneliti memahami dan menyadari kelemahan/keunggulan dari penelitian yang
dilakukannya dibandingkan penelitian terdahulu.
2. Cara merumuskan
kerangka berfikir
Kerangka pikir itu penting untuk membantu dan
mendorong peneliti memusatkan usaha penelitiannya untuk memahami hubungan antar
variabel tertentu yang telah dipilihnya, mempermudah peneliti memahami dan
menyadari kelemahan/keunggulan dari penelitian yang dilakukannya dibandingkan
penelitian terdahulu.
Langkah-langkah membangun kerangka penelitian
atau paradigma penelitian, diantaranya:
1.
Pahami
keadaan objek penelitian dengan cermat, sehingga dapat merumuskan masalah
penelitian yang jelas dan research question yang jelas pula
2.
Pahami
tujuan penelitian, dan tuliskan tujuan penelitian dengan rinci menjadi tujuan
umum dan tujuan khusus
3.
Pelajari
teori yang relevan, yang berhubungan dengan subjek penelitian Anda
4.
Pahami
konsep-konsep yang diuraikan dalam teori tersebut dengan cermat. Hal ini sangat
penting agar tidak membuat kekeliruan ketika menyusun kerangka fikir dan
menterjemahkan konsep menjadi variabel.
5.
Pelajari
hasil penelitian terdahulu yang relevan dengan penelitian Anda (tujuannya,
pendekatannya, sampling, variabel-variabel utama, instrumen penelitian, metode
analisa data, kesimpulan dan implikasinya).
6.
Kembangkan
pengetahuan yang diperoleh berdasar keyakinan/pengetahuan peneliti sendiri,
untuk menyusun kerangka fikiran (kerangka konseptual) penelitian yang
diharapkan dapat menjawab research questions penelitian tersebut.[6]
Cara Menulis
Kerangka Berpikir dalam bentuk Rumusan Kalimat-kalimat :
1. Rumuskan
kondisi saat ini (sebelum PTK dilaksanakan), secara singkat.
2. Rumuskan
tindakan yang akan dilakukan, secara singkat.
3. Rumuskan hasil
akhir yang anda harapkan, juga secara singkat.
4. Susun ketiga
komponen di atas dalam sebuah paragraf yang padu.
Cara Menulis
Kerangka Berpikir dalam Bentuk Diagram
1. Rumuskan
kondisi saat ini (sebelum PTK dilaksanakan), dalam bentuk poin-poin penting
dengan singkat.
2. Rumuskan
poin-poin penting tindakan yang akan dilakukan, secara singkat.
3. Rumuskan
poin-poin hasil akhir yang anda harapkan, juga secara singkat.
C. Hipotesi Tindakan
1. Pengertian dan
Fungsi Hipotesi Tindakan
Hipotesis
diartikan sebagai dugaan sementara pada penelitian yang akan dilakukan. Termasuk
dalam pelaksanaan penelitian tindakan kelas, hipotesis dibutuhkan sebagai acuan
peneliti, yang disebut dengan hipotesis teindakan.[8]
Hipotesis dalam
penelitian tindakan bukan hipotesis perbedaan atau hubungan yang terdapat pada
metode-metode penelitian lain, melainkan hipotesis tindakan. Idealnya hipotesis
penelitian tindakan mendekati keketatan penelitian formal. Namun situasi
lapangan yang senantiasa berubah membuatnya sulit untuk memenuhi tuntutan itu.
2. Cara Merumuskan
Hipotesis Tindakan
Rumusn
hipotesis tindakan bersadasrkan pada car memecahkan masalah dalam PTK.
Hipotesis dalam penelitian tindakan bukan hipotesis perbedaan atau hubungan
melainkan hipotesis tindakan. Rumusan hipotesis tindakan memuat tindakan yang
diusulkan untuk menghasilkan perbaikan yang diinginkan. Untuk sampai pada
pemilihan tindakan yang tepat , peneliti dapat muali dengan menimbang prosedur
–proseur yang mungkin dapat dilaksanakan agar perbaikan yang dinginkan dapat
dicapai. Dalam hal ini peneliti hendaknya mencari masukan dari orang-orang yang
terkait dengan masalah penelitian. [9]
Beberapa hal
yang perlu diperhatikan dalam merumuskan hipotesis tindakan adalah seabagi
berikut :
1. Diskusikan
rumusan hipotesis tindakan dengan mitra peneliti.
2. Pelajari hasil-hasil
penelitian yang telah dilakukan dibidang ini.
3. Masukan
tindakan yang diusulkan untuk mengahsilkan perbaikan yang diinginkan.
4. Tetapkan
berbagai altertnatif tindakan pemecahan masalah.
5. Pilih tindakan
yang paling menjanjikan hasil terbaik dan dapat dilakukan oleh guru.
6. Tentukan cara
untuk dapat menguji hipotesis tindakan
7. Dalam
menentukan tindakan penelitian bisa berdiskusi dengan teman sejawat, ahli,
buku, atau hasil penelitian yang telah ada.
BAB III
PENUTUP
kesimpulan
Kajian pustaka
merupakan kerangka acuhan yang disusun berdasarkan kajian berbagai aspek , baik
secra teoretis maupun empiris yang mnumbuhkan gagasan dan mendasari usulan
penelitian tindakan kelas. Dasar –dasar usulan penelitian tindakan kelas
tersebut dapat berasal dari temuan dan hasil penelitian terdahulu yany terkait
dan mendukung pilihan tindakan kelas.
Kerangka
berpikir adalah alur berpikir yang disusun secara singkat untuk menjelaskan
bagaimana sebuah penelitian tindakan kelas dilakukan dari awal , proses
pelaksanaan, hingga akhir. Kerangka berpikir dapat disusun dalam bentuk
kalimat-kalimat atau digambarkan sebagai sebuah diagram.
Hipotesis dalam
penelitian tindakan bukan hipotesis perbedaan atau hubungan yang terdapat pada
metode-metode penelitian lain, melainkan hipotesis tindakan. Idealnya hipotesis
penelitian tindakan mendekati keketatan penelitian formal. Namun situasi
lapangan yang senantiasa berubah membuatnya sulit untuk memenuhi tuntutan itu
Saran
Demikianlah tugas penyusunan makalah kami
persembahkan,harapan kami dengan adanya makalah ini bisa menjadikan kita lebih
menyadari bahwa agama islam mempunyai khazanah keilmuan yang sangat dalam untuk
mengembangkan potensi yang ada di dalam diri kita,dn juga alam ini yang
merupakan langkah awal untuk membuka cakrawala keilmuan kita,agar kita menjadi
muslim yang bijaksana dan intelektual,serta dengan harapan dapat bermanfaat dan
bisa di fahami oleh pembaca.
Sekian dari kami jika ada kesalahan dalam penulisan itu
semua karena kekhilafan kami yang sebagai manusia biasa dan kami mohon maaf
yang sebesar-besarnya.
DAFTAR PUSTAKA
Aries Febru
Erna dkk, Penelitian Tindakan Kelas, Malang : Aditya Media
Publishing. 2012
Hamzah,dkk,Menjadi peneliti PTK yang
profesional, Gorontalo : PT Bumi Aska. 2011
Kunandar, Langkah Mudah Penelitian Tindakan
Kelas, Jagakarsa: Pt Rajagrafindo Persada .2008
TaniredjaTukiran, dkk, Penelitian Tindakan
Kelas,Purwokerto: Alfabeta
Bandung.2010
http://rizalensyamada.blogspot.com/2013/01/paradigma-dalam-penelitian-tindakan.html diakses pada
tgl 20 mei 2015
[1] Kunandar, Langkah
Mudah Penelitian Tindakan Kelas, 2008 Jagakarsa: Pt Rajagrafindo Persada
.hal. 90
[5] http://rizalensyamada.blogspot.com/2013/01/paradigma-dalam-penelitian-tindakan.html diakses pada tgl 20 mei 2015
[6] http://rizalensyamada.blogspot.com/2013/01/paradigma-dalam-penelitian-tindakan.html diakses pada tgl 20 mei 2015
[7]http://rizalensyamada.blogspot.com/2013/01/paradigma-dalam-penelitian-tindakan.html diakses pada tgl 20 mei 2015
[8]http://rizalensyamada.blogspot.com/2013/01/paradigma-dalam-penelitian-tindakan.html diakses pada tgl 20 mei 2015
[9]Erna febru aries dkk, Penelitian Tindakan Kelas,2012, Malang
: Aditya Media Publishing. Hal. 54
Komentar
Posting Komentar