filsafat pendidikan luar sekolah
DAFTAR ISI
بسم الله الرّحمن الرّحيم
ASSALAMUALAIKUM.wr.wb.
. . .
Alhmdulillah
segala puji hanya miik allah.swt.yang telah memberikan kepada kita
semua,bermacam-macam kenikmatan ,baik kenikmatan rohaniyah dan jasadiyah dan
yang terpenting adalah kenikmatan iman dan islam.
Semoga
allah.swt.senantiasa memberikan hidayah-NYA kepada kita semua.
Sholawat dan
salam semoga tercurah kepada rosulullah .saw.atas jasa beliau dengan izin
allah.swt.telah mengubah peradaban yang jahil menuju ke peradaban yang maju
disegala bidangnya.
Pendidikan
merupakan ujung tombak dan juga barometer bagi agama islam dan juga seluruh
lapisan masyarakat di dunia ini ,dengan pendidikan masyarakat akan lebih
bermartabat di masayarakat lain dan bahkan dunia. Karena memang itu adalah
janji dan serifikat dari allah .swt. untuk kita manusia,seperti dalam
firmannya;يَرفَعِ اللهُ
الّذينَ امنوا منكُم والّذين اُوتُوا العِلمَ درَجَـتٍ
“allah akan
mengangkat (derajat)orang-orang yang beriman di antara kalian dan orang-orang
yang diberi ilmu beberap derajat”
Dalam makalah
ini kami akan membawakan makalah yang berjudul Beberapa Aliran Filsafat yang Mendasari
Pendidikan Luar Sekolah.
Semoga apa yang
disampaikan dalam makalah ini ,bermanfaat untuk kita semua,dan kita semua
selalu mendapatkan hidayah dari allah.swt. Amin . . . .
Hormat kami
penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar belakang
Dalam pembahasan makalah ini ,marilah kita mengenal lebih jauh Mengenai Beberapa Aliran Filsafat yang
Mendasari Pendidikan Luar Sekolah.
Pendidikan adalah upaya mengembangkan potensi-potensi manusiawi peserta
didik baik potensi fisik potensi cipta, rasa, maupun karsanya, agar potensi itu
menjadi nyata dan dapat berfungsi dalam perjalanan hidupnya. Dasar pendidikan
adalah cita-cita kemanusiaan universal. Pendidikan bertujuan menyiapkan pribadi
dalam keseimbangan, kesatuan. organis, harmonis, dinamis. guna mencapai tujuan
hidup kemanusiaan. Filsafat pendidikan adalah filsafat yang digunakan dalam studi mengenai masalah-masalah pendidikan di sekolah ataupun pendidikan luar sekolah.
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan penulisan makalah adalah sebagai
berikut :
1.
Definisi Filsafat Pendidikan
2.
Defenisi pendidikan luar sekolah
3.
Aliran Filsafat ynag Mendasari Pendidikan Luar
Sekolah.
C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan
makalah ini adalah untuk mengetahui sebagai
berikut :
1.
Mengetahui Definisi Filsafat Pendidikan
2.
Mengetahui Defenisi
pendidikan luar sekolah
3.
Mengetahui Aliran Filsafat ynag Mendasari
Pendidikan Luar Sekolah.
BAB II
PEMBAHASAN
a.Definisi Filsafat pendidikan
Dalam KBBI,
filsafat menunjukan pengertian pengetahuan dan penyelidikan dengan akal budi
mengenai hakikat segala yang ada, sebab asal, dan hukumnya. Secara umum
filsafat berarti upaya manusia untuk memahami segala sesuatu secara sistematis,
radikal, dan kritis. Berarti filsafat merupakan sebah proses yang
dilakukan adalah berpikir kritis yaitu usaha secara aktif, sistematis, dan
mengikuti prinsip-prinsip logika.
Ada juga Istilah filsafat yang merupakan terjemahan dari philosophy (bahasa
Inggris) berasal dari bahasa Yunani philo (love of ) dan sophia
(wisdom). Jadi secara etimologis filsafat artinya cinta atau gemar akan
kebajikan (love of wisdom). Cinta artinya hasrat yang besar atau yang
berkobar-kobar atau yang sungguh-sungguh.Kebijaksanaan artinya kebenaran sejati
atau kebenaran yang sesungguhnya.Dengan demikian, filsafat berarti hasrat atau
keinginan yang sungguh-sungguh akan kebenaran sejati. Demikian arti filsafat
pada mulanya.
Berdasarkan arti secara
etimologis sebagaimana dijelaskan di atas kemudian para ahli berusaha
merumuskan definisi filsafat. Secara umum, filsafat dinyatakan sebagai suatu
usaha untuk berpikir secara radikal dan menyeluruh, suatu cara berpikir dengan
mengupas sesuatu sedalam-dalamnya. Aktivitas tersebut diharapkan dapat
menghasilkan suatu kesimpulan universal dari kenyataan partikular atau khusus,
dari hal yang tersederhana sampai yang terkompleks.
Sedangkan
Didalam UU No.20/2003 tentang sistem pendidikan
Nasional, tercantum pengertian pendidikan: “pendidikan adalah usaha sadar dan
terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta
didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya sehingga memiliki kekuatan
spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,
serta keterampilan yang diperlukan oleh dirinya, masyarakat, bangsa dan negara”. Pendidikan bukan hanya menyampaikan keterampilan yang
sudah dikenal, akan tetapi dapat memperkenalkan berbagai jenis keterampilan dan
kemahiran yang akan datang, serta dapat menemukan cara yang tepat dan cepat
supaya dapat dikuasai oleh anak didik (Zahara Idris, 1987:14). Imran
(1989, 73) menyimpulkan bahwa sekolah atau lembaga pendidikan menyediakan
sebuah kerangka bagi penanaman dan pengembangan ideology nasional yang akan
menjadi sumber peningkatan integrasi nasional. Pendidikan
adalah suatu proses transfer ilmu dari generasi ke generasi berikutnya tempat
pewarisan nilai dan budaya.
Berikut ini, beberapa pengertian
filsafat pendidikan menurut para ahli:
- Muhammad Labib al-Najihi: Filsafat pendidikan adalah suatu aktivitas yang teratur yang menjadikan filsafat itu sebagai jalan mengatur, menyelaraskan dan memadukan proses pendidikan.
- Kilpatrik dalam Buku Philosophy of Education menyebutkan "Philisophizing and education are, then, but two stages of the same endeavo; Philisophizing to think out better values and idealism, education to realize these in life, in human personality. Education acting out of the best direction philosophizing in can give, tries and beginning primarly wit h the young, t o lead people to build critrised values to their characters, and in this way to get the highest ideals of philosophy progressively embodied in their lives." Berfilsafat dan mendidik adalah dua fase dalam satu usaha. Berfilsafat adalah memikirkan dan mempert imbangkan nilai-nilai dan cita-cita yang lebih baik, sedangkan mendidik ialah usaha merealisasi nilai-nilai dan cita-cita itu didalam kehidupan dan dalam kepribadian manusia. Mendidik ialah mewujudkan nilai-nilai yang disumbangkan filsafat, dimulai dengan generasi muda, untuk membimbing rakyat membina nilai-nilai di dalam kepribadian mereka, dan melembagakannya dalam kehidupan mereka.
Jadi Filsafat
pendidikan adalah suatu aktivitas yang teratur yang menjadikan filsafat itu
sebagai jalan mengatur, menyelaraskan dan memadukan proses pendidikan. Filsafat
Pendidikan dapat diartikan juga upaya mengembangkan potensi-potensi
manusiawi peserta didik baik potensi fisik potensi cipta, rasa, maupun
karsanya, agar potensi itu menjadi nyata dan dapat berfungsi dalam perjalanan
hidupnya. Dasar pendidikan adalah cita-cita kemanusiaan universal. Pendidikan
bertujuan menyiapkan pribadi dalam keseimbangan, kesatuan. organis, harmonis,
dinamis. guna mencapai tujuan hidup kemanusiaan. Filsafat pendidikan adalah
filsafat yang digunakan dalam studi mengenai masalah-masalah pendidikan. Filsafat
pendidikan adalah suatu sistem yang mengatur dan menentukan teori dan
praktek pelaksanaan pendidikan yang berdiri di atas landasan dan dijiwai oleh
filsafat hidup bangsa "Pancasila" yang diabdikan demi kepentingan
bangsa dan negara Indonesia dalam usaha merealisasikan cita-cita bangsa dan
negara Indonesia.
b.Definisi Pendidikan Luar Sekolah.
a. Komunikasi Pembaruan Nasional Pendidikan
Pendidikan luar sekolah adalah setiap kesempatan
dimana terdapat komunikasi yang teratur dan terarah di luar sekolah dan
seseorang memperoleh informasi, pengetahuan, latihan maupun bimbingan sesuai
dengan usia dan kebutuhan kehidupan, dengan tujuan mengembangkan tingkat
keterampilan, sikap dan nilai-nilai yang memungkinkan baginya menjadi peserta-peserta
yang efisien dan efektif dalam lingkungan keluarga, pekerjaan bahkan lingkungan
masyarakat dan negaranya.
b. PHILLIPS H. COMBS
Pendidikan luar sekolah adalah setiap kegiatan
pendidikan yang terorganisir yang diselenggarakan di luar sistem formal, baik
tersendiri maupun merupakan bagian dari suatu kegiatan yang luas, yang
dimaksudkan untuk memberikan layanan kepada sasaran didik tertentu dalam rangka
mencapai tujuan-tujuan belajar.
c. Aliran Filsafat ynag Mendasari Pendidikan Luar Sekolah.
Dalam sejarah perkembangan filsafat telah lahir sejumlah aliran
filsafat. Dengan adanya aliran-aliran filsafat, maka konsepsi mengenai filsafat
pendidikan telah dipengaruhi oleh aliran-aliran tersebut. Dengan memperhatikan
obyek filsafat dan masalah pokok pendidikan, selanjutnya akan dibahas aliran
filsafat idealisme dan realisme dalam melandasi pengembangan teori pendidikan luar sekolah
·
Aliran
Filsafat Idealisme dalam Pendidikan Luar Sekolah
Idealisme adalah aliran filsafat yang berpendapat bahwa pengetahuan
itu tidak lain daripada kejadian dalam jiwa manusia, sedangkan kenyataan yang
diketahui manusia itu terletak di luarnya. Konsep filsafat menurut aliran
idealisme adalah: (1) Metafisika-idealisme; Secara absolut kenyataan yang
sebenarnya adalah spiritual dan rohaniah, sedangkan secara kritis yaitu adanya
kenyataan yang bersifat fisik dan rohaniah, tetapi kenyataan rohaniah yang
lebih dapat berperan; (2) Humanologi-idealisme; Jiwa dikarunai kemampuan
berpikir yang dapat menyebabkan adanya kemampuan memilih; (3)
Epistemologi-idealisme; Pengetahuan yang benar diperoleh melalui intuisi dan
pengingatan kembali melalui berpikir. Kebenaran hanya mungkin dapat dicapai
oleh beberapa orang yang mempunyai akal pikiran yang cemerlang; sebagian besar
manusia hanya sampai pada tingkat berpendapat; (4) Aksiologi-idealisme;
Kehidupan manusia diatur oleh kewajiban-kewajiban moral yang diturunkan dari
pendapat tentang kenyataan atau metafisika
Dalam
hubungannya dengan pendidikan luar sekolah, idealisme
memberi sumbangan yang besar tehadap perkembangan filsafat pendidikan. Kaum
idealis percaya bahwa anak merupakan bagian dari alam spiritual, yang memiliki
pembawaan spiritual sesuai potensialitasnya. Oleh karena itu, pendidikan harus
mengajarkan hubungan antara anak dengan bagian alam spiritual. Pendidikan harus
menekankan kesesuian batin antara anak dan alam semesta. Pendidikan merupakan
pertumbuhan ke arah tujuan pribadi manusia yang ideal. Pendidik yang idealisme
mewujudkan sedapat mungkin watak yang terbaik. Pendidik harus memandang anak
sebagai tujuan, bukan sebagai alat.
Menurut
Power (1982), implikasi filsafat pendidikan idealisme adalah sebagai berikut:
(1) Tujuan: untuk membentuk karakter, mengembangkan bakat atau kemampuan dasar,
serta kebaikkan sosial; (2) Kurikulum: pendidikan liberal untuk
pengembangan kemam-puan dan pendidikan praktis untuk memperoleh pekerjaan; (3)
Metode: diutamakan metode dialektika, tetapi metode lain yang efektif dapat
dimanfaatkan; (4) Peserta didik bebas untuk mengembangkan kepribadian, bakat
dan kemampuan dasarnya; (5) Pendidik bertanggungjawab dalam menciptakan
lingkungan pendidikan melalui kerja sama dengan alam.
3.
Aliran Filsafat Realisme dalam Pendidikan Luar Sekolah
Aliran filsafat realisme berpendirian bahwa pengetahuan manusia itu
adalah gambaran yang baik dan tepat dari kebenaran. Konsep filsafat menurut
aliran realisme adalah: (1) Metafisika-realisme; Kenyataan yang sebenarnya
hanyalah kenyataan fisik (materialisme); kenyataan material dan imaterial
(dualisme), dan kenyataan yang terbentuk dari berbagai kenyataan
(pluralisme); (2) Humanologi-realisme; Hakekat manusia terletak pada apa yang
dapat dikerjakan. Jiwa merupakan sebuah organisme kompleks yang mempunyai
kemampuan berpikir; (3) Epistemologi-realisme; Kenyataan hadir dengan
sendirinya tidak tergantung pada pengetahuan dan gagasan manusia, dan kenyataan
dapat diketahui oleh pikiran. Pengetahuan dapat diperoleh melalui penginderaan.
Kebenaran pengetahuan dapat dibuktikan dengan memeriksa kesesuaiannya
dengan fakta; (4) Aksiologi-realisme; Tingkah laku manusia diatur oleh
hukum-hukum alam yang diperoleh melalui ilmu, dan pada taraf yang lebih rendah
diatur oleh kebiasaan-kebiasaan atau adat-istiadat yang telah teruji dalam
kehidupan.
Dalam
hubungannya dengan pendidikan luar sekolah, pendidikan
harus universal, seragam, dimulai sejak pendidikan yang paling rendah, dan
merupakan suatu kewajiban. Pada tingkat pendidikan yang paling rendah, anak
akan menerima jenis pendidikan yang sama. Pembawaan dan sifat manusia sama pada
semua orang. Oleh karena itulah, metode, isi, dan proses pendidikan harus
seragam. Namun, manusia tetap berbeda dalam derajatnya, di mana ia dapat
mencapainya. Oleh karena itu, pada tingkatan pendidikan yang paling tinggi
tidak boleh hanya ada satu jenis pendidikan, melainkan harus beraneka ragam
jenis pendidikan. Inisiatif dalam pendidikan terletak pada pendidik bukan pada
peserta didik. Materi atau bahan pelajaran yang baik adalah bahan pelajaran
yang memberi kepuasan pada minat dan kebutuhan pada peserta didik. Namun, yang
paling penting bagi pendidik adalah bagaimana memilih bahan pelajaran yang
benar, bukan memberikan kepuasan terhadap minat dan kebutuhan pada peserta
didik. Memberi kepuasan terhadap minat dan kebutuhan siswa hanyalah merupakan
alat dalam mencapai tujuan pendidikan, atau merupakan strategi mengajar yang
bermanfaat.
C.
PENDIDIKAN IDEALISME DAN REALISME DALAM PLS
Pendidikan Luar Sekolah (PLS) adalah kegiatan terorganisasi dan
sistematis diluar sistem persekolahan yang mapan, dilakukan secara mandiri atau
merupakan bagian penting kegiatan yang lebih luas, yang sengaja dilakukan untuk
melayani peserta didik tertentu dalam mencapai tujuan belajarnya. Untuk
mengefektifkan pencapaian tujuan PLS tersebut maka aliran filsafat pendidikan
idealisme dan realisme dapat digunakan sebagai landasar teoretis maupun
praktis. Berikut ini akan dikemukakan implikasi filsafat pendidikan idealisme
dan realisme dalam penyelenggaraan PLS dalam menetapkan tujuan, kurikulum,
metode, serta peran peserta didi dan pendidik.
BAB III
Penutup
Kesimpulan
bahwa Berdasarkan kajian yang telah dikemukakan dalam pembahasan
sebelumnya diperoleh temuan sebagai sebagai berikut:
Pertama, aliran
filsafat idealisme dalam pendidikan menekankan pada upaya pengembangan bakat
dan kemampuan peserta didik sebagai aktualisasi potensi yang dimilikinya. Untuk
mencapainya diperlukan pendidikan yang berorientasi pada penggalian
potensi dengan memadukan kurikulum pendidikan umum dan pendidikan praktis.
Kegiatan belajar terpusat pada peserta didik yang dikondisikan oleh tenaga
pendidik.
Kedua,
pendidikan menurut aliran filsafat realisme menekankan pada pembentukan peserta
didik agar mampu melaksanakan tanggung jawab sosial dalam menjalani kehidupan
bermasyarakat. Untuk mencapainya diperlukan pendidikan yang ketat dan
sistematis dengan dukungan kurikulum yang komprehensif dan kegiatan belajar
yang teratur di bawah arahan oleh tenaga pendidik.
Berdasarkan
temuan tersebut dapat dikemukakan bahwa aliran filsafat idealisme dan realisme
pendidikan tidak perlu dipertentangkan, tetapi dapat dipilih atau dipadukan
untuk menemukan aliran yang sesuai dalam melandasi teori dan praktek pendidikan
untuk mencapai tujuannya. Dengan kata lain idealisme ataupun realisme
pendidikan dapat diterapkan tergantung konteks dan kontennya.
Saran
Demikianlah tugas penyusunan makalah kami
persembahkan,harapan kami dengan adanya makalah ini bisa menjadikan kita lebih
menyadari bahwa agama islam mempunyai khazanah keilmuan yang sangat dalam untuk
mengembangkan potensi yang ada di dalam diri kita,dan juga alam ini yang
merupakan langkah awal untuk membuka cakrawala keilmuan kita,agar kita menjadi
muslim yang bijaksana dan intelektual,serta dengan harapan dapat bermanfaat dan
bisa di fahami oleh pembaca.
Sekian dari kami jika ada kesalahan dalam penulisan itu
semua karena kekhilafan kami yang sebagai manusia biasa dan jika ada kebenaran
dalam makalah kami semua karena semata mata anugrah dari allah.swt.dan kami
mohon maaf yang sebesar-besarnya.
DAFTAR PUSTAKA
Djali, 2008. Psikologi
Pendidikan. Jakarta. Bumi Aksara
Drs. Syaiful Bahri Djamarah, 2002.
Psikologi Belajar. Jakarta, CV Rineka Cipta.
Lukmanul Hakim, 2010. Perencanaan
Pembelajaran, Bandung, CV Wacana Prima
Muhibbin syah, 2003. Psikologi
belajar. Jakarta. PT. Raja Grafinda Persada
Nana Syaodih.S. 2005. Landasan
Psikologi Proses Pendidikan. Bandung. Remaja Rosdakarya.
Nashar, 2004. Peranan Motivasi
dan Kemampuan Awal Dalam Kegiatan Pembelajaran.Jakarta. Delia Press
Slameto, 2003. Belajar dan faktor
- faktor yang mempengaruhinya. Jakarta. Rineka Cipta
Komentar
Posting Komentar